Sejarah Tersembunyi Jabal Uhud

 

Sejarah Tersembunyi Jabal Uhud

Jabal Uhud merupakan salah satu gunung yang dicintai Rasulullah SAW jadi bukan pertanyaan lagi jika Umroh ataupun Haji pasti kita akan mengunjungi Jabal Uhud.

Jabal Uhud bukan gunung biasa. Jabal Uhud sarat akan nilai dan makna spiritual dan sejarah. Ada yang menyebutnya bukit, ada yang menyebutnya gunung. Secara harfiah, jabal merujuk kepada kata gunung. Jabal Uhud sendiri memang tampak seperti gunung yang menyendiri, tidak tersambung dengan gunung lainnya. Karena itu nama Jabal Uhud diberikan yang berarti gunung yang menyendiri. Sebagai tempat ziarah, kondisi Jabal Uhud sekarang ini tentunya sudah berbeda dengan kondisinya lalu. Kini, para jamaah yang datang umumnya hanya sampai ke Gunung Arrimah.

Di lokasi ini juga terdapat Makam Syuhada Uhud. Lokasinya dipagar secara rapat. Selain itu dilapisi kaca plastik tipis sehingga tidak bisa dilihat terlalu jelas dalamnya. Tempat ini merupakan pemakaman bagi 70 sahabat Nabi Muhammad yang gugur pada Pertempuran Uhud.

LETAK JABAL UHUD

Jabal Uhud
Jabal uhud Picture

Jabal Uhud sendiri memiliki tinggi sekira 1.050 meter. Lokasinya sekira 4,5 kilometer di sebelah utara Kota Madinah, Arab Saudi. Panjangnya 7 Km dan terdiri dari batu-batuan granit, marmer merah dan batu-batu mulia. Ada sebuah peta terpampang di sebuah dinding di areal ziarah tersebut. Peta tersebut, kurang lebih, menceritakan alur pergerakan perang Uhud.

TERJADINYA PERANG UHUD

perang uhud
Gambaran perang uhud

Perang ini terjadi pada 15 Syawal 3 Hijrah atau Maret 625 Masehi itu terkenal dengan nama Perang Uhud. Dalam lembah yang berada di kaki Gunung Uhud, pernah terjadi sebuah perang dahsyat antara kaum muslimin yang berasal dari Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad SAW dengn kaum musyrikin Quraisy dari Makkah. Soal jumlah pasukan kaum muslimin yang ikut berperang sangat timpang. Awalnya ada 1.000 orang, tetapi ada sejumlah orang-orang munafik yang ikut perang tersebut mengundurkan diri dan kembali ke Madinah. Alhasil, total pasukan yang dipimpin sendiri oleh Rasulullah SAW berjumlah 700 orang. Sementara musuh, terdiri dari 3.000 orang musyrikin Quraisy. Terjadilah pertempuran hebat. Dalam peperangan tersebut, kaum muslimin sebenarnya telah mendapatkan kemenangan dan kaum musyrikin pontang panting

Namun, para pemanah yang berada di atas Gunung Arrimah tergoda melihat barang-barang berharga yang ditinggalkan oleh kaum musyrikin tersebut. Dan akhirnya, para pemanah ini meninggalkan posnya. Mereka turun dari bukit hingga lupa pesan Rasulullah SAW agar mereka tidak meninggalkan bukit tersebut. Semuanya turun kecuali komandannya Abdullah bin Jabir dan 6 pemanah lainnya. Alhasil, melihat situasi itu Khalid bin Walid (komandan Quraisy saat itu dan belum masuk Islam) memanfaatkan keadaan membawa pasukan berbelok dari arah belakang pasukan Islam dan pasukan kaum muslim mengalami kekalahan yang tidak sedikit. Korban dari pasukan Islam pun berjatuhan. Perang ini menggugurkan 70 sahabat Nabi termasuk 7 pahlawan Uhud. Yang paling membuat Rasulullah SAW terpukul dan sedih adalah gugurnya sang paman, Hamzah bin Abdul Mutholib. Kejadian yang dikenal dengan sebutan perang Uhud tersebut, terjadi pada pertengahan bulan Syawal tahun ke-3 Hijriyah. Saat itu, tiba-tiba Panglima Kufar, Abdullah bin Qamiah, bersorak sorai kepada pasukannya mengabarkan bahwa Rasulullah saw telah terbunuh. “Muhammad sudah mati! Muhammad sudah mati,” teriak Abdullah bin Qamiah membuat geger. Nama-nama berhala sesembahan kaum musyrikin seperti Uzza dan Hubbal pun berkumandang bersahut-sahutan. Suara yang kian menggema itu membuat pasukan muslim merasa sedih dan menangis pilu. Mereka menyesal lantaran mengabaikan pesan Rasulullah karena tergoda dengan harta rampasan perang. Sebelum berangkat, Rasulullah berpesan, “Hujanilah pasukan musuh yang hendak menyerang kami dengan panah-panah kalian. Jangan biarkan mereka menyerbu kami dari belakang. Bertahanlah dan jangan tinggalkan tempat ini. Jika kalian lihat ada yang ikut merampas harta musuh, jangan kalian mengikutinya.”

HADIST TERKAIT JABAL UHUD

Jabal Uhud yang menjadi saksi peperangan bersejarah itu pun disebut-sebut memiliki keistimewaan.Dalam sebuah hadis dikatakan, “Jika kita hendak melihat bukit yang terdapat di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi saw bersabda, ‘Bukit Uhud ialah salah satu dari bukit-bukit yang terdapat di surga’.” (HR. Bukhari).Wallahu a’lam.     Dan hadist lainnya juga mengatakan “Gunung Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya,” demikian hadits riwayat Al Bukhori. Jabal Uhud pernah bergetar ketika Nabi Muhammad ﷺ berjalan di atasnya bersama Sayyidina Abu Bakar, Umar dan Utsman RA. Ketika itu Nabi menghentakkan kakinya dan berkata: “Diamlah engkau Uhud, di atasmu sekarang ada Rasulullah ﷺ dan orang yang selalu membenarkannya (Abu Bakar RA) dan dua orang yang akan mati syahid (Umar bin Khattan dan Utsman bin Affan)” Seketika Gunung Uhud pun diam mentaati ucapan Nabi Muhammad ﷺ. Dari riwayat ini kita bisa menyimpulkan betapa cintanya Gunung Uhud kepada Nabi Muhammad ﷺ. Terbayang gunung saja girangnya bukan main ketika Rasulullah ﷺ menginjaknya.

SEMOGA KITA SEMUA BISA BERKUNJUNG KE JABAL UHUD DAN MENDAPAT BAROKAHNYA , AAMIIN……

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mengetahui Zakat Mal

Anjuran Bayar Zakat

Manfaat Sedekah